Uang Bambu |
Ada keunikan tersendiri di Pasar Papringan di Dusun Ngadiprono, Desa Ngudimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Pasar ini bukan seperti pasar pada umumnya yang menempati banguna permanen, melainkan hanya bertempat di lahan kebun bambu.
Pasar Papringan hanya dibuka setiap Minggu Pon dan Minggu Wage atau selapan dua kali. Beragam kuliner lokal dan kerajinan dijajakan di pasar ini yang disajikan dengan cara tradisional.
Yang menarik lagi, untuk transaksi pembayarannya menggunakan uang pring, yakni kepingan uang yang terbuat dari bambu, nilai uang pring ini Rp 2.000/keping.
Yang menarik lagi, untuk transaksi pembayarannya menggunakan uang pring, yakni kepingan uang yang terbuat dari bambu, nilai uang pring ini Rp 2.000/keping.
![]() |
Suasana Pasar Papringan |
Alfiah, penjual ketan srundeng, mengatakan, pasar ini mulai buka pukul 06.00. Tapi Biasanya, dagangannya sudah habis sekitar pukul 10.00.
Sebenarnya acara ini berlangsung sampai siang pukul 12.00. "Dagangan saya sudah habis lebih dulu sebelum pasar tutup," katanya.
Ny Riski, penjual sego jagung menambahkan, di tempat ini ada sekitar 70-an pedagang, yang merupakan warga setempat.
"Sehari-hari kami bertani, bercocok tanam. Kalau saya menanam jagung, kol atau tembakau. Tergantung musim. Setiap ada Pasar Papringan, baru buka jualan," terangnya.
Sebenarnya acara ini berlangsung sampai siang pukul 12.00. "Dagangan saya sudah habis lebih dulu sebelum pasar tutup," katanya.
Ny Riski, penjual sego jagung menambahkan, di tempat ini ada sekitar 70-an pedagang, yang merupakan warga setempat.
"Sehari-hari kami bertani, bercocok tanam. Kalau saya menanam jagung, kol atau tembakau. Tergantung musim. Setiap ada Pasar Papringan, baru buka jualan," terangnya.
