Papua Nugini adalah salah satu negara yang memiliki banyak suku dengan beberapa tradisi yang unik.
Salah satunya yaitu tradisi dari Suku Sambian.
Untuk menjadi seorang lelaki dewasa, maka ana-anak Sambian harus menjalani berbagai macam ritual kedewasaan, salah satunya yaitu dengan meminum air mani lelaki lain .
Ritual tersebut dilakukan mulai dari anak laki-laki yang berusia 6 - 7 tahun, dan akan terus dilakukan sampai ia memiliki seorang anak.
Saat ritual tu dimulai, anak laki-laki harus hidup terpisah dengan ibunya. Mereka akan tinggal pada sebuah gubuk dengan penghuni laki-laki lainnya.
Dilansir dari channel youtube Jack YT, Sebelum ritual minum air mani dilakukan, anak laki – laki harus menjalani 2 ritual terlebih dahulu.
Ritual yang pertama yaitu mereka harus mengeluarkan darah dari hidung dengan menusukkan kayu yang runcing atau dengan menggunakan batang rumput yang kering ke dalam hidungnya sampai mengeluarkan darah.
Ritual kedua, mereka akan dicambuki dan dipukuli. Ritual yang cukup keras ini dilakukan dengan tujuan supaya fisik dan jiwa mereka semakin kuat untuk nentinya bisa menjadi seorang prajurit yang tangguh.
Setelah dua ritual tersebut berhasil mereka lewati, mereka akan meminum mani lelaki lain sebagai simbol kedewasaan.
Padahal secara medis, sperma memiliki bahaya saat ditelan oleh tubuh manusia. Dilansir dari pinterest.com, hasil penelitian Johnson dan Everitt dalam bukunya yang berjudul Essential Reproduction (2000), mengungkapkan bahwa air mani bisa membawa infeksi menular seksual, seperti penyakit HIV.
Terlebih jika ada luka terbuka pada daerah mulut dan tenggorokan, maka penyebaran penyakit seksual memiliki resiko yang lebih tinggi.
Disisi lain, Johnson dan Everitt juga menuturkan bahwa sperma memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dalam ejakulasi khas (kira-kira satu sendok teh), air mani sudah mengandung 150 mg protein, 11 mg karbohidrat, 6 mg lemak, 3 mg kolesterol, 7 persen US AKG kalium, tembaga dan seng.
